Rabu, 22 April 2009

PAUD Bukan Mendinikan Sekolah

Meskipun pendidikan anak usia dini (PAUD) sudah berjalan cukup lama, tetapi masih banyak yang pemahamannya keliru. PAUD bukan untuk mendinikan sekolah dengan mengajarkan hal-hal yang belum saatnya, dan PAUD juga bukan belajar sambil bermain. Dalam pelaksanaan PAUD lebih ditekankan pada pendidikan yang harus sesuai dengan tahap perkembangan dan potensi masing-masing anak.
Prakteknya dengan pembelajaran melalui bermain, sehingga tidak merampas dunia anak. Seperti tujuan PAUD yang mengajak pendidik untuk melejitkan semua potensi anak dari kecerdasan motoriknya, bahasa, kognitif, emosional, dan sosial. Tentu dengan mengedapankan kebebasan memilih merangsang kreatifitas, dan penumbuhan karakter.Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi PLS Dirjen PAUD Depdiknas Sukiman pada seminar PAUD Berbasis Keluarga kerjasama PAUD, TP PKK dan Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo di Pendopo (16/2). Sukiman juga menjelaskan PAUD berbasis keluarga sifatnya informal, sehingga harus dilakukan sealamiah mungkin melekat pada kegiatan anak sehari-hari.Pembelajarannya setiap aktifitas anak dapat dijadikan sebagai wahana pendidikan, mulai bangun pagi hingga menjelang tidur. Bahkan peralatan dan perabot rumah juga dapat dijadikan sarana pembelajaran dan alat permainan edukatif. Misalnya anak yang bermain kereta-keretaan dengan media kursi. Ini permainan yang sangat positif karena dapat mencerdaskan anak, papar Sukiman. Pada kesempatan yang sama Bupati Purworejo H Kelik Sumrahadi Ssos MM mengatakan anak adalah asset bangsa yang diharapkan dapat menjadi penerus generasi yang kelak akan membawa perubahan pada suatu negara. Baik dan buruk perubahan tersebut juga tergantung pada apa yang kita berikan pada anak, baik kita sebagai orang tua, para pendidik, dan juga tak kalah penting peran andil pemerintah itu sendiri.Sementara itu Ketua penyelenggara Drs. Sukusyanto MM mengatakan tujuan seminar agar peserta yang berjumlah 700 orang dari unsur pendidik ini, dapat semakin menyadari akan urgensi pendidikan anak yang berbasis pada keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar