Jumat, 27 Februari 2009

Dukung Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan, Depag Canangkan Tiga Pilar Kebijak
Oleh arixs
Senin, 12-January-2009, 11:16:07 92 klik Sampaikan Kisah ini kepada Temanmu Versi Cetak

HARI Ulang Tahun atau Hari Amal Bakti (HAB) Departemen Agama ke-63 yang jatuh tanggal 3 Januari 2009, diperingati Senin (5/1) di halaman Kantor Wilayah Departemen Agama (Depag) Provinsi Bali.

Peringatan hari istimewa yang dilangsungkan dengan kesederhanaan, rasa kekeluargaan namun penuh makna itu, diikuti seluruh karyawan Depag Provinsi Bali beserta jajarannya dari Kandepag Badung, Kandepag Kota Denpasar, Kandepag Tabanan, Kandepag Gianyar, Kandepag Klungkung dan Balai Diklat Teknis Keagamaan Denpasar.

Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Setda Provinsi Bali Drs. I Nyoman Yasa, M. Si. yang sekaligus bertindak sebagai inspektur upacara, Menteri Agama RI H. Muhammad Maftuh Basyuni S.H., menyatakan bahwa makna penting dalam setiap peringatan hari jadi sebuah instansi adalah perenungan atau refleksi terhadap tuntutan kesejarahan atas terbentuknya instansi tersebut, dan kesanggupan bersama secara jujur dan ikhlas untuk melakukan evaluasi kritis terhadap posisi dan peran Departemen Agama dalam pembangunan nasional pada saat ini dan di masa yang akan datang.

Di tengah keterbatasan anggaran yang mendera lembaga-lembaga pendidikan agama dan keagamaan, Depag diharapkan tidak patah arang atau putus semangat dan bersikap apatis.

Tetapi, harus tetap yakin dan bekerja keras untuk mendayagunakan segala potensi yang ada. Anggaran yang terbatas justru menjadi tantangan agar Depag lebih cerdas dan inovatif menentukan pilihan program dan kegiatan yang tepat sasaran.

Sudah barang tentu, kita akan menghadapi banyak dilema di lapangan, seperti apakah alokasi anggaran lebih berbasis pada pemerataan atau peningkatan kualitas pendidikan?

Untuk mendukung berbagai upaya peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan, Depag telah mencanangkan tiga pilar kebijakan.

Pertama, mengejar ketertinggalan mutu pendidikan. Kedua, meningkatkan perhatian dan keberpihakan terhadap pelayanan pendidikan bagi komunitas yang kurang mampu. Ketiga, perlakuan yang sama terhadap lembaga pendidikan negeri dan swasta.

Dalam kesempatan itu, Departemen Agama RI menganugerahkan Satya Lencana Karya Satya kepada 209 karyawan Depag Prov. Bali atas pengabdian mereka selama ini. Sebanyak 9 orang dengan masa bakti selama 30 tahun, 76 orang dengan masa bakti 20 tahun, dan 124 orang dengan masa bakti 10 tahun.

Acara tersebut dirangkaikan dengan pemotongan tumpeng sebagai ungkapan rasa syukur, serta pemberian bingkisan kepada pensiunan Depag Prov. Bali, penyerahan hadiah kepada penyuluh, guru, serta pengawas agama Islam teladan dan berprestasi. Hadiah juga diberikan kepada pemenang madrasah dan pondok pesantren berprestasi di tingkat provinsi.

Juara I penyuluh agama Islam tingkat madrasah mendapatkan hadiah sepeda motor. Sedangkan Juara I guru madrasah mendapatkan laptop, yang merupakan sarana prasarana guna mendukung profesi/pekerjaan mereka.

Sementara Bidang Pendidikan Agama Hindu Depag Prov. Bali memberikan bingkisan/hadiah kepada pemenang Utsawa Dharma Gita tingkat SD. Semua ini merupakan implementasi dari tema HAB tahun ini yakni “Memantapkan Peran Departemen Agama dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama dan Keagamaan”.

Kepala Kanwil Depag Prov. Bali, Drs. IGAK Suthayasa, M. Si. mengimbau kepada seluruh karyawan untuk selalu bekerja sama, toleransi, transparan dalam menunaikan tugas-tugas atau optimalisasi peran dan menumbuhkembangkan budaya kerja.

“Semoga peringatan Hari Amal Bakti Departemen Agama yang ke-63 ini makin memperteguh komitmen dan profesionalitas kita sebagai aparatur Departemen Agama dalam menghadapi tantangan tugas yang makin besar dan kompleks.

Mudah-mudahan kita dapat mewujudkan Departemen Agama yang kita cintai ini sebagai tempat pengabdian yang memberi manfaat besar bagi pembangunan bangsa dan Negara,” ujarnya.

Mengakhiri sambutannya, Kakanwil Depag Prov. Bali tak lupa mengucapkan “Selamat Hari Amal Bakti ke-63, Dirgahayu Departemen Agama”.

Acara istimewa ini bertambah istimewa karena dirangkaikan pula dengan penandatanganan dua prasasti atas pembangunan fisik Wisma Sejahtera yang berlokasi di Jalan Kahuripan No. 1 Denpasar dan Sekretariat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali di Jalan Teratai No. 25 Denpasar. Alokasi dana untuk pembangunan ini diambil dari tahun anggaran 2008.

Sekretariat FKUB yang telah di-palaspas 3 Desember 2008 ini dibangun di atas tanah seluas 1,75 meter persegi dengan luas bangunan berlantai satu 0,75 meter persegi menghabiskan dana Rp 500 juta.

Keberadaan sekretariat FKUB yang sebelumnya bermaskas di Yayasan Dwijendra Denpasar ini, disambut gembira Ketua Umum FKUB Bali Drs. IB Wiyana.

“Setidaknya, dengan keberadaan sekretariat ini, merupakan pengakuan secara faktual FKUB menjadi mitra Depag, serta bersatu padu dalam menciptakan suasana ketenangan yang kondusif, memberi kenyamanan kepada umat dalam melaksanakan aktivitas keagamaan. Mari kita bersama-sama memelihara kerukunan umat beragama,” ujarnya berharap.

Serangkaian kegiatan HAB ke-63 tersebut, sejumlah kegiatan lain telah dilaksanakan sebelumnya di antaranya donor darah, yang dihelat di aula Kanwil setempat, Rabu (17/12); persembahyangan bersama yang dikoordinir oleh masing-masing bidang/pembimas, Senin (22/12) dan Kamis (25/12); gerak jalan santai yang dilanjutkan dengan berbagai lomba yang melibatkan anak-anak keluarga besar karyawan Depag, kegiatan bazar yang didukung penuh ibu-ibu Dharma Wanita unit Kanwil Depag Prov. Bali, Senin (29/12); kegiatan bakti sosial di Yayasan Panti Asuhan Artha Kara Kumara Jembrana, Selasa (30/12); dan di pengujung tahun 2008 para pejabat eselon beserta karyawan Depag Kabupaten Tabanan melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Pancaka Tirta Tabanan.
–ten

Tidak ada komentar:

Posting Komentar